Pages - Menu

Senin, 27 Januari 2014

Kursus Diharapkan Mampu Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA, PAUDNI – Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) diharapkan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja. Selain itu, peserta didik LKP diminta mampu meningkatkan daya saing agar mampu berkompetisi dengan tenaga kerja asing.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Dirjen PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi saat memimpin rapat Evaluasi Program 2013 dan Rencana Kerja 2014 Direktorat Kursus dan Pelatihan, akhir pekan lalu.
“Kita harus mampu meningkatkan kontribusi dalam memangkas angka pengangguran,” ucap Dirjen. Oleh sebab itu, seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan harus mampu membuat program yang tepat. Seluruh rencana kerja tahun 2014 harus sesuai dengan kebutuhan dan berorientasi layanan kepada masyarakat.
Dirjen juga menegaskan agar direktorat tidak membuat program yang tidak pro kepada masyarakat. “Jangan membuat kegiatan yang mengada-ada, dan hanya mengutamakan daya serap anggaran semata,” ucapnya mengingatkan.
Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan tidak secermerlang tahun sebelumnya. Pada RAPBN 2014 pemerintah merevisi target pertumbuhan ekonomi dari yang semula 6,4% menjadi dikisaran 5,8% sampai 6,1%. “LKP harus kreatif mendorong munculnya wirausahawan-wirausahawan baru,” ucap Dirjen.
Informasi Kursus yang Mudah Diakses
Pada rapat yang dihadiri oleh Direktur Kursus dan Pelatihan serta seluruh pejabat di lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan, Dirjen menekankan agar direktorat menyediakan informasi kursus yang lengkap dan mudah diakses masyarakat.
Dirjen mengapresiasi laman infokursus.net yang sudah cukup informatif. Namun informasi LKP yang ada di dalamnya perlu diperkaya lagi. “Jadi seumpama ada seseorang di Yogyakarta, ia ingin kursus bahasa Inggris disana, ia tinggal klik laman kita untuk mencari informasi itu,” ucapnya.
(Yohan Rubiyantoro/HK)